Pernahkah kita mendengar ucapan, “Alhamdulillah, baru saja dapat rezeki†atau “Alhamdulillah, saya mendapatkan rezeki dari pekerjaan iniâ€. Ketika mendengar kalimat ini, kebanyakan orang berpikir bahwa objek yang sedang dibicarakan dalam kalimat tersebut adalah rezeki duniawi, lebih khusus lagi adalah rezeki berupa harta. Kalau kita mau mencermati, sebenarnya rezeki berupa harta adalah sebagian saja dari rezeki yang Allah berikan kepada makhluk-Nya. Namun, sifat kebanyakan manusia yang jauh dari rasa syukur dan lebih berorientasi pada gemerlap dunia yang fana, terkadang membatasi rezeki dengan harta duniawi semata. Padahal sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala telah banyak memberi rezeki kepada manusia dengan bentuk yang beragam.
Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Badan yang sehat, otak yang cerdas, keimanan dan kemampuan melaksanakan ibadah dengan baik adalah bagian dari sekian banyak karunia Allah yang diberikan kepada manusia. Kata rezeki berarti penghidupan, tiap-tiap yang bermanfaat, segala yang berdaya guna bagi makhluk. Rezeki Allah subhanahu wa ta’ala berarti penghidupan atau tiap-tiap yang berguna bagi kehidupan makhluk berasal dari Allah subhanahu wa ta’ala. Mungkin saat ini kita dan keluarga sedang menunggu datangnya jawaban dari doa-doa kita selama ini, agar dibukakan pintu rezeki seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, dan selebar-lebarnya.
Tenyata rezeki memiliki tingkatan atau level yang belum banyak orang ketahui, sebagaimana dalam buku Rezeki Level 9 karya Andre Raditya. Ada 9 level rezeki yang dijelaskan penulis dalam buku ini. Buku Rezeki Level 9 membuka mata kita bahwa ada banyak sekali rezeki yang Allah jamin bagi manusia. Jika ada yang menghalangi suatu rezeki sampai pada sang penerima itu disebabkan oleh dosa-dosa dan perbuatan manusia itu sendiri. Nah, apa saja 9 level rezeki tersebut?
Rezeki Level 1 : Rezeki yang Dijamin

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya,…†(QS Huud: 6)
Rezeki level 1 adalah rezeki yang paling dasar yang pasti didapatkan oleh seluruh ciptaan Allah. Rezeki ini tidak mengenal bentuk, apakah manusia, hewan atau tumbuhan. Tanpa diminta pun rezeki ini sudah diberikan.
Ciri-ciri dari rezeki ini adalah:
- Tidak mengenal sifat seseorang, apakah dia adalah orang baik atau mungkin orang jahat.
- Tidak mengenal suku, agama dan ras.
- Siapapun akan mendapatkan rezeki ini, orang yang bekerja, orang yang tidak bekerja, orang yang dermawan atau orang yang kikir, bahkan orang yang tidak waraspun (gila) juga mendapatkan rezeki ini. Intinya adalah Rezeki Level 1 ini adalah rezeki yang dijamin oleh Allah, untuk semua ciptaan-Nya.
Rezeki Level 2 : Rezeki yang Dipaksakan
Rezeki level 2 ini adalah rezeki yang didapatkan karena dipaksakan. Rezeki yang dipaksakan ialah rezeki yang didapatkan dengan cara menghilangkan variabel kesabaran. Rezeki level ini sangat potensial mendatangkan keburukan jika dikendalikan oleh hawa nafsu. Misalnya, saat ini Anda memiliki kendaran (mobil), dulu saat Anda membeli mobil adalah dengan cicilan. Maka mobil adalah rezeki yang dipaksakan oleh Anda. Begitu pula misalnya Anda punya rumah, sedangkan rumah tersebut Anda beli dengan cicilan/kredit yang harus anda lunasi tiap bulan. Sehingga mobil atau rumah tersebut merupakan rezeki untuk Anda, tapi ini merupakan rezeki yang dipaksakan.
Rezeki Level 3 : Rezeki yang Diupayakan

Memang betul Allah sudah mengatur rezeki tiap makhluk di Lauhul Mahfudz, akan tetapi Allah tidak menempatkan ketetapan takdir manusia pada satu kotak kepastian, melainkan Allah letakkan pada kotak “kemungkinanâ€. Jika seseorang memilih mencari rezeki dengan berprofesi sebagai guru, maka pendapatannya sekian juta. Beda lagi jika seseorang memilih profesi sebagai polisi, dokter atau pengusaha. Selain itu, potensi penghasilan seseorang tergantung cara kerja dan metodenya. Intinya rezeki ini harus diupayakan. Rezeki level 3 mengingatkan kita semua bahwa berlaku Kaidah kausalitas.Allah berfirman : “dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,†(QS. An-Najm ayat 39-41).
Rezeki Level 4 : Rezeki yang Diminta
Rezeki level 4 adalah rezeki yang diminta. Lewat apa memintanya? Lewat doa yang kita panjatkan kepada Allah. Masalahnya selama ini manusia lebih sering mengeluh saat terkena musibah alih-alih meminta rezeki lewat doa. Jadi, jangan jadikan doa sebagai ban cadangan saat kita butuh Allah saja. Tapi selalu minta pada Allah pada setiap situasi yang kita alami sehari-hari. Ingat kata seorang Ustad : , “Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.â€
Rezeki Level 5: Rezeki dari Pertukaran
Dari namanya adalah pertukaran, artinya Anda akan mendapatkan rezeki dari aktivitas pertukaran yang Anda lakukan. Misalnya Anda adalah seseorang yang pandai berbahasa Inggris, lalu Anda menukarkan keahlian Bahasa Inggris tersebut dengan mengajar Bahasa Inggris secara privat, maka Anda akan langsung mendapatkan rezeki dari pertukaran tersebut. Begitu pula misalkan Anda berada dalam kondisi yang sangat membutuhkan uang, maka dengan menjual rumah atau mobil, Anda akan mendapatkan rezeki dari hasil tukar rumah atau mobil tersebut.
Rezeki Level 6: Rezeki yang Dijanjikan

Rezeki yang dijanjikan datangnya. rezeki ini karena memang Allah sendiri yang menjanjikannya. Baik melalui perintah langsung, atau melalui anjuran nabi-Nya. Apa contohnya? Barangsiapa yang bersedekah, maka Allah akan ganti mulai dari 10 kali lipat sampai 700 kali lipat. Barangsiapa yang melakukan shalat dhuha maka Allah akan penuhi apa yang dia butuhkan. Siapa yang rajin silaturahmi, maka akan Allah bukakan pintu rezeki dan memanjangkan umurnya. Berbakti kepada orangtua, maka Allah akan turunkan kemudahan dan rida atas kehidupannya.
Rezeki Level 7: Rezeki Keikhlasan
Rezeki ini berbicara tentang bagaimana seseorang yang bekerja secara ikhlas, maka akan dimudahkan jalannya, akan diluaskan pintu rezekinya. Mungkin pernah Anda perhatikan, murid-murid sekolah yang mungkin mereka tidak pintar, tapi mereka dengan ikhlas mendengarkan nasihat-nasihat baik dari guru-guru mereka, maka setelah besar anda melihat mereka lebih mudah menjadi orang-orang yang berezeki baik.
Satu contoh lainnya adalah para suami yang dengan ikhlas memberikan nafkah untuk keluarganya, lalu sang suami tersebut bisa dipastikan akan diberikan kemudahan dalam setiap urusan yang ia hadapi.
Rezeki Level 8: Rezeki yang Disyukuri

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedihâ€. (QS Ibrahim: 7)
Jika kita bersyukur maka nikmat bertambah dan sebaliknya. Ini adalah dasar yang paling kokoh yang harus dipegang dalam kehidupan ini bahwa senantiasa bersyukur akan mendapatkan rezeki dan membuat kita sebagai magnet rezeki.
REZEKI LEVEL 9

Rezeki level 9 adalah jenis rezeki yang hanya mau dijemput oleh orang-orang yang bersih hatinya. Oleh orang-orang yang setiap harinya beristighfar kepada Allah. Sebab datangnya rezeki level 9 ini diamalkan oleh para nabi dan rasul, juga diwasiatkan para wali dan ulama terdahulu.
Rezeki level 9 adalah level yang paling mentok. dan Rahasia Rezeki Level 9 tersebut adalah Istighfar atau Memohon Ampunan Allah.
Rezeki level 9 adalah rezeki yang sebabnya paling dicintai Allah. Itulah syarat datangnya rezeki yang paling dashyat ini. Rezeki ini datang bukan karena diminta, bukan juga karena bersyukur, bahkan tidak jarang rezeki ini tidak perlu diupayakan agar datang, dan yang paling penting adalah bahwa rezeki ini hadir kepada setiap makhluk yang Allah cintai jiwanya.
Allah berfirman di Surat Nuh ayat 10-12
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu (istighfar), sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.â€
Rosulullah Muhammad Bersabda : “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka.â€
(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad)

Rezeki level 9 adalah rezeki yang diperoleh karena tidak bermaksiat kepada Allah. Dosa bisa dihapus dengan istighfar. Kesusahan hidup bisa diakibatkan oleh dosa-dosa yang kembali kepada kita.
“Sifatnya dosa akan kembali kepada pelakunya dalam bentuk kesulitan dan masalah. Maka kalau Anda mendapati hari ini Anda penuh ujian, bisa saja ada dosa-dosa yang kita belum ber-istighfar. Kunci rezeki tertinggi adalah istighfar,†pungkas ustadz Andre.
Baju yang kotor lebih utama dicuci atau diberi pewangi/parfum?
Ibaratnya baju yang dicuci karena kotor. Bisa jadi bukan hanya dicuci biasa dengan deterjen. Baju tersebut diperas, dipelintir-pelintir, dibanting, disikat, dijemur. Maka nikmati saja dulu jika sudah berulang kali ber-istighfar tetapi belum terbebas dari masalah. In syaa Allah akan tibanya Allah memberika pewangi-Nya.
“Jangan pernah menggampangkan dosa
karena sifatnya akan kembali kepada pelakunya,â€
sekali lagi pak ustadz menekankan.
Maka sangat penting usaha
membersihkan diri dari dosa.
Biasakan istighfar.
Beberapa kisah nyata diceritakan pak ustadz di sini, salah satunya adalah kisan Nabi Yunus ‘alaihissalam. Salah satu pelajaran pentingnya adalah bahwa orang saleh tidak menyalahkan orang lain ketika ditimpa musibah atau masalah. Musibah atau masalah justru menjadi bahan baginya untuk introspeksi diri dan makin mendekat kepada Allah sementara banyak di antara kita yang seketika menyalahkan orang lain saat mendapatkan musibah atau masalah.
Ustadz Andre Raditya ( penulis buku 9 level rezeki )
sumber : link
4 thoughts on “Level Berapakah Rezeki Kita?”
Alhamdulillah jazaakumullah khoiron katsiron atas keikhlasan berbagi ilmunya semoga berkah dan bermanfaat untuk semuanya aamiin.
Aaamiiin ya Rabbal Alamin. Jazakallah sudah membaca artikel ini…
Masyaallah..alhamdulillah terimakasih ilmunya ustadz.
Sama-sama. Jazakallah sudah membaca artikel ini…