LAZ Saku Yatim

082245030303

sakuyatimindonesia@gmail.com

Jl. Veteran, Lumajang

Lembaga Amil Zakat

Riset di Indonesia Membuktikan: Anak dari Keluarga Miskin Cenderung Akan Tetap Miskin Ketika Dewasa? Part 2

Sebarkan Tulisan Kebaikan Yuk!

Sifat Orang yang tidak sukses berikutnya adalah :
2. EXCUSE = ALASAN 

Seringnya orang yang tidak sukses itu selalu memiliki sifat banyak alasan kenapa dirinya tidak sukses, ada saja alasan nya , karena ini , karena itu dst

Imam AL Ghozali dalam kitab Ihya menulis “KADAL FAKRU AN YAKUNA KUFRAN “ (hampir saja kefakiran menjerumuskan kepada kekafiran)

Fakir adalah “ketiadaan sesuatu, boleh jadi fakir ilmu, fakir pengalaman, fakir informasi, fakir etik atau fakir budaya dan fakir harta. Dan semua kefakiran tadi akan menjerumuskan pemiliknya kepada kekafiran baik kafir secara maknawi maupun kafir secara istilah

Hadits ini dipopulerkan oleh Al-Ghazaly di al-Ihyaa’. Di riwayat ad-Daruquthny di al-Awsath, dari jalur Anas r.a yang marfu’, juga terdapat kelemahan di dalam sanadnya [1]. Hadits ini terdapat di Al-jami’u ash-Shaghir as-Suyuthi [2].

Terlepas dari status hadits yang dhaif, Imam Nawawi dan al-Ghazaly mengatakan bahwa yang dimaksud “faqir” di sini adalah faqir hati, yaitu kefakiran yang diiringi dengan hasad terhadap yang kaya, serta disertai oleh hilangnya ridha terhadap qadha-Nya. Sementara Sufyan ats-Tsauri menambahkan: “… dari hilangnya rasa malu untuk meminta pada manusia”. Dari yang demikianlah, maka Rasulullah memohon perlindungan dari kefaqiran dan kekufuran, dalam doa  :

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ وَالْكُفْرِ ، وَالْفُسُوقِ ، وَالشِّقَاقِ ، وَالنِّفَاقِ ، وَالسُّمْعَةِ ، وَالرِّيَاءِ

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kekufuran, kefasikan, kedurhakaan, kemunafikan, sum’ah, dan riya’.” Doa ini diriwayatkan oleh al-Hakim (1944)

Dan Allah tegaskan di QS AL Anbiya 35

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS Al Anbiya 35 )

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah menjelaskan :

. كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ (Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati)

Yakni akan terpisah dari jasadnya, sehingga tidak ada satupun makhluk bernyawa yang akan hidup kekal.

وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ( Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan)

Ibnu ‘Abbas berpendapat, makna ayat ini adalah Kami akan menguji kalian dengan kesengsaraan dan kesejahteraan, sehat dan sakit, kekayaan dan kemiskinan, haram dan halal, ketaatan dan kemaksiatan, serta hidayah dan kesesatan. Yakni agar Kami melihat bagaimana rasa syukur dan sabar kalian.

وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ(Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan)

Kemudian Kami akan membalas kalian atas amal perbuatan kalian.

Sifat selalu membuat buat alasan ini perlu kita hapus dan di ganti dengan SIFAT TAQWA  

Muncul nya banyak alasan ini disebabkan karena kita kurang yakin akan pertolongan Allah , maka SOLUSI nya adalah meningkatkan ke TAQWAAN kepada Allah, dan merasakan “kebersamaan” dan “berharap/bergantung” kepada Allah semata.

إِلَّا تَنصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ ٱللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ثَانِىَ ٱثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِى ٱلْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَٰحِبِهِۦ لَا تَحْزَنْ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُۥ بِجُنُودٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱلسُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ ٱللَّهِ هِىَ ٱلْعُلْيَا ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Artinya: Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”. Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Dan Firman Allah :

وَلَا تَهِنُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

Artinya: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS Ali-Imran : 139)

Dan Allah berfirman :

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya“. (QS Ath-Thalaq : 3)

Yaitu yang mencukupinya, Ar-Robi’ bin Khutsaim berkata : Dari segala sesuatu yang menyempitkan (menyusahkan) manusia

Ibnul Qayyim berkata : Allah adalah yang mencukupi orang yang bertawakal kepadanya dan yang menyandarkan kepada-Nya, yaitu Dia yang memberi ketenangan dari ketakutan orang yang takut, Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong dan barangsiapa yang berlindung kepada-Nya dan meminta pertolongan dari-Nya dan bertawakal kepada-Nya, maka Allah akan melindunginya, menjaganya, dan barangsiapa yang takut kepada Allah, maka Allah akan membuatnya nyaman dan tenang dari sesuatu yang ditakuti dan dikhawatirkan, dan Allah akan memberi kepadanya segala macam kebutuhan yang bermanfa’at.

Dan Rosulullah Muhammad mengajarkan kepada kita semua untuk sering melantunkan Doa agar terjauhkan dari kesedihan, malas,  penakut, dll.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kesedihan, lemah dan malas, kikir dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang” (HR. Bukhori no. 6363)

Dan ada perkataan ulama yang masyhur, jika engkau ingin permasalahan mu selesai dan tuntas awali dengan memperbaiki sholat mu. Ya karena sholat adalah awal perbaikan ke TAQWAAN kita kepada Allah .

WhatsApp Image 2023 03 01 at 08.10.36

3. JUSTIFICATION  = MEMBENARKAN

sifat membenarkan bahwa orang lain lebih hebat dibanding kan dirinya, wajar dia sukses karena dari keluarga sukses, wajar dia pintar karena keturunan orang pintar, dia keren karena keluarga nya.

Sifat ini membuat ia rendah diri, ia tidak menyakini bahwa Allah telah menciptakan manusia memiliki potensi dahsyat dan ia diciptakan yang terbaik.

Allah menegaskan di surah At-Tin ayat 4:

لَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ (٤)

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS At-Tin : 4).

Sebaik-baik bentuk yang dimaksud bukan pada betuk fisik manusia saja namun pada keberadaan akalnya yang berjalan dalam bimbingan hidayah. Dan ada Sebagian orang yang tidak menggunakan potensi nya ini untuk kemajuan dirinya.

Allah menegaskan bahwa IA tidak akan merubah keadaan seseorang sampai ia mau merubah nya sendiri.

ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS Ar-Rad : 11)

Sifat tidak sukses yang suka membenarkan bahwa orang lain lebih hebat dibandingkan dirinya , perlu di hapus kita gantikan dengan sifat OPTIMIS , YAKIN bahwa Allah akan selalu membantu hamba NYA. Didalam hati nya selalu optimis dan berkata “ kalau mereka bisa maka aku pun Insya Allah bisa

Allah ber firman di Qur’an Surat Az-Zumar Ayat 53

. قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ “

Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar : 53)

وَٱعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ ٱلْيَقِينُ

Artinya: “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (QS Al-Hijr : 99)

Dibalik setiap permasalahan insya Allah akan ada jalan keluar dan kemudahan. Allah berfirman :

فَاِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا

Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,

اِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا ؕ‏

sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.

فَاِذَا فَرَغۡتَ فَانۡصَبۡۙ

 Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),

وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ

dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. ( QS Al-Insyiroh : 5-8 )

Rasa Optimis ini, kita mulai dari Doa doa terbaik kita terhadap harapan harapan kita , serta keyakinan akan kemudahan dan pertolongan dari Allah.

Rosulullah Muhammad pun menegaskan bahwa DOA itu bisa merubah takdir, beliau  bersabda,

إن العبد ليحرم الرزق بالذنب يصيبه، وإن القضاء لا يرده إلا الدعاء، وإن الدعاء مع القضاء يعتلجان إلى يوم القيامة، وإن البر يزيد في العمر

“Sesungguhnya seorang hamba terhalangi dari rizkinya karena dosa yang dilakukannya. Sesungguhnya takdir itu tidaklah berubah kecuali dengan doa. Sesungguhnya doa dan takdir saling berusaha untuk mendahului, hingga hari kiamat. Dan sesungguhnya perbuatan baik (kepada orang tua) itu memperpanjang umur.”

(HR. Ahmad no. 22438, Ibnu Majah no. 22438, dihasankan oleh Syu’aib Al-Arnauth dalam Takhrij Al-Musnad

Rosulullah pun mengajarkan bahwa dalam berdoa itu kita harus OPTIMIS ( YAKIN) akan terkabul ,

Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu wa’alaihi wa sallam bersabda: “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin (optimis) akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (H.R. At-Tirmidzi)

Riwayat Ahmad berbunyi: Dari Abdullah bin ‘Amru bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Hati adalah sebuah bejana, dan sebagiannya lebih mampui memuat daripada sebagian yang lain. Wahai manusia, jika kalian memohon kepada Allah ‘azza wajalla maka mohonlah kepada-Nya dengan keyakinan bahwa permohonan itu bakal dikabulkan karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidak akan mengabulkan do’a seorang hamba yang dipanjatkan dari hati yang lalai.” (H.R. Ahmad)

Dan firman Allah ini lah menjadi motivasi besar untuk terus memiliki harapan untuk maju.

ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

Artinya : ” Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS Ali-Imran : 159)

Kesimpulan bagaimana supaya kita memiliki Hasrat untuk merubah kehidupan ini adalah dengan memiliki sifat

  1. Syukur dan Sabar
  2. Taqwa dengan jalan memperbaiki sholat kita
  3. Yakin serta Optimis dalam doa karena energi doa merupakan energi harapan untuk merubah kehidupan lebih baik

Dan Semoga Allah terus membantu kita memperbaiki Nasib keluarga dan keturunan kita agar menjadi pribadi Quurotal A’yun, beriman dan nanti nya sukses serta menjadi pemimpin umat seperti doa doa yang terus kita lantunkan.

Barokallahu fiikum.

Wallahu a’lam bi showab.

[1] Imam al-‘Ajluni, Kasyful Khifa’, hadits no 1919, huruf Kaaf

[2] Jalaluddin as-Suyuthi, Jami’ush Shaghir (jilid 4/hadits no 6199, huruf Kaaf)

Sumber : link 1  link 2 link 3 link 4 link 5

Link kajian : sumber

Related Posts :

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *